Dengkul Bermasalah, Berjalan Jadi Susah

Seorang pengusaha di Jakarta Timur bercerita, ada seorang teman lamanya yang dulu terlihat seperti punya masalah dengan dengkulnya. Langkah kaki kirinya sedikit berat ketimbang kaki kanannya. Kendati demikian, si teman itu tak terlalu hirau. Toh, tidak mengganggu aktivitasnya. Menurut temannya itu, penyakitnya tersebut disebabkan oleh cedera ringan yang dulu menimpanya.

Seperempat abad berpisah, di usia 50 mereka bertemu. Ternyata, temannya itu usai menjalani operasi dengkul dan berjalan menggunakan dua tongkat. Berapa biaya operasinya? Rp120 juta, di tahun 2010.

Sebenarnya, sakit dengkul atau lutut yang datang perlahan-lahan, atau hasil dari cedera lutut karena aktivitas berat, dapat diatasi sendiri. Tapi, itu harus dilakukan sejak awal dan kontinu. Sakit lutut yang terjadi dari cedera kecil dapat diamati setelah satu atau dua hari, untuk melihat apakah langkah-langkah perawatan diri akan membantu atau tidak.

Tapi, penyakit yang sudah berlangsung lama, dan yang tergolong osteoartritis, biasanya diatasi dengan penurunan berat badan dan latihan penguatan otot di sekitar sendi yang sakit itu. Dalam banyak kasus, tindakan perawatan diri yang baik memang dapat membantu kita mengatasi hal itu. Tapi, untuk yang sudah parah, jalan yang harus ditempuh adalah tindakan operasi.

Osteoartritis disebabkan oleh hilangnya cairan pengisi sendi (cartilage). Gejalanya adalah sakit pada sendi, terutama lutut, pinggang, dan kaki. Kerja berat, seperti yang dilakukan oleh buruh kasar atau olahragawan dapat menjadi penyebabnya. Begitu juga pola hidup yang tidak sehat. Akibatnya, regenerasi cartilage terhambat.

Jika hal tersebut terjadi, lama-lama cartilage habis, dengan dampak yang sama dengan mesin motor kehabisan oli: tulang-tulang saling berbenturan. Inilah yang mengakibatkan munculnya rasa nyeri itu. Itu artinya, osteoartritis telah menyerang Anda. Dan, ini adalah akibat dari laju pertumbuhan cartilage yang tak sebanding dengan laju kerusakannya.

Cartilage itu adalah bagian sendi yang elastis, yang tersusun atas kolagen, dan berfungsi sebagai shock absorber pada persendian.

Kalau begitu, kolagen sangat penting dong? Benar! Studi klinis oleh pakar kesehatan Jerman yang bernama Adam pada tahun 1991 menyatakan, konsumsi kolagen secara rutin akan menurunkan sakit pada sendi (Welche Wirkung Haben Gelatinepraparate?, Therapiewoche, 41, 2456-2461).

Kini, banyak produk berbasiskan kolagen yang ditawarkan. Namun, 80%-nya berasal dari luar negeri. Berbeda dengan Kola Go, minuman serbuk produksi dalam negeri yang mengandung kolagen halal.

Selain kolagen, Kola Go mengandung whey, cokelat, mineral alga, fiber, dan dextrose. Meski manfaat lainnya masih bisa didapat, dengan komposisi itu manfaatnya difokuskan pada pemeliharaan tulang, otot, dan sendi.

Kini juga banyak produk penghilang gangguan sendi yang ditawarkan. Tapi, kebanyakan terbuat dari bahan kimia sintetis sehingga berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi lama. Sedangkan, komposisi Kola Go semuanya alami.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shopping Cart