
Konon, yang menyebarkan penyakit diabetes adalah orang-orang Barat. Buktinya? Sejumlah penelitian membuktikan bahwa penyakit ini banyak mampir ke tubuh kaum urban, yang notabene bergaya hidup ala Bule. Orang-orang Barat itu, misalnya, biasa memakan makanan dan meminum minuman yang manis-manis. Tak jarang pemanis itu pemanis buatan. Kalaupun asli, bahan itu biasanya telah melewati pengolahan pabrik sehingga telah tercemar bahan-bahan kimia tertentu. Orang Barat juga suka menyantap makanan siap saji sehingga kandungan gizinya telah berkurang.
Namun, saat ini, masih ada suku yang “primitif” dalam soal ini. Adalah orang-orang suku Hunza, yang tinggal di lereng Himalaya, di sepanjang wilayah Tibet, Kashmir, Afganistan, dan Pakistan, yang masih berpola hidup sangat sederhana. Mereka jarang sakit dan mayoritas berumur panjang. Usia mereka 120 hingga 140 tahun. Mereka senantiasa membiasakan diri memakan buah segar, buah kering, dan sayuran segar sebagai menu utama. Mereka jarang memakan makanan yang diolah atau dimasak, apalagi diolah di pabrik. Mereka jarang memakan daging dan makanan berlemak. Tempat tinggal mereka alami sehingga udaranya segar dan airnya jernih. Mereka biasa meminum air bening dari sumur tanpa dimasak. Hampir tak ada yang kena penyakit degeneratif, seperti asam urat, kolesterol, hipertensi, dan diabetes. Yang lebih mencengangkan, di usia 85 atau bahkan 100 tahun mereka masih bisa bekerja di ladang, bermain sepak bola, dan bercinta. Di usia itu mereka masih punya gigi yang lengkap, tulang yang kokoh, dan kulit yang sehat.
Mampukah kita seperti itu? Tentu tidak. Maka, jika kita sudah terkena diabetes, agar penyakit itu tak memburuk, minum obat dokter secara teratur perlu dilakukan. Selain itu, tentu berolahraga dengan teratur dan menjaga pola makan. Tapi, ada lagi. Apa itu? Mengonsumsi makanan yang dapat menurunkan kadar gula darah. Hasil penelitian membuktikan, yang cocok adalah madu. Madu mengandung gula sederhana berupa glukosa dan fruktosa. Kombinasi ini dapat membantu pengendalian kadar glukosa darah. Bahkan, beberapa jenis madu mengandung indeks glikemik yang lebih rendah sehingga aman bagi penderita diabetes. Misalnya, madu pahit hitam dengan merek Madu Bima 99. Seorang ibu 35 tahun bernama Dhyah Dewi Darurum di Tangerang Selatan, Banten, Maret 2014 lalu, menyatakan, “Awalnya saya membeli Madu Bima 99 untuk ibu saya yang menderita diabetes dan batuk-batuk. Setelah meminumnya 2×24 jam, batuknya berkurang banyak. Kemudian, dia cek gula darah. Ternyata sudah stabil sehingga niat saya untuk menyehatkan ibu saya menjadi petunjuk Allah untuk menjadi distributor madu hitam pahit ini di wilayah Tangerang Selatan.”
Pesan Madu Bima 99 segera melalui admin resmi atau toko resmi kami. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa mengunjungi https://oriyanutricia.com/produk-madu-bima-99/
